Islam Itu Rahmat bagi Semesta Alam



Islam rahmatan li al-'Alamin itu sudah sering kita dengar. Tapi, gambaran faktanya seperti apa? Tidak jelas. Akhirnya, Islam rahmatan li al-'Alamin hanya jargon, bahkan klaim dan stempel kelompok tertentu

Istilah, "Rahmatan li al-'Alamin" adalah, "Jalban lil al-Mashalih" (terwujudnya kemaslahatan), dan "Daf'an 'an al-Mafasid" (tercegahnya kerusakan). Itulah makna Islam rahmatan li al-'Alamin. Tapi, dua makna itu hanya bisa diwujudkan, jika Islam diterapkan secara kaffah

Kemaslahatan yang diwujudkan Islam, ketika diterapkan secara kaffah, ada empat. Pertama, kemaslahatan Dharuriyah (vital). Kedua, kemaslahatan Hajiyah (kebutuhan). Ketiga, kemaslahatan Tahsiniyah (kebaikan). Keempat, kemaslahatan Takmiliyah (pelengkap)

Kemaslahatan Dharuriyah, seperti Hifdhu al-Nafs (terjaganya jiwa), terwujud karena penghormatan Islam pada jiwa, dan sanksi Qishash bagi yang menghilangkannya. Hifdhu al-Mal (terjaganya harta), terwujud karena harta dilindungi, haram mencuri, dll, serta sanksi potong tangan bagi pencuri. Hifdhu al-Aql (terjaganya akal), terwujud dengan larangan khamer, narkoba dan sanksi yang keras kepada produsen, distributor dan konsumen

Tak hanya itu, Hifdhu al-Karamah (terjaganya kehormatan), terwujud dengan larangan menuduh berzina, dan sanksi keras bagi pelakunya, dengan cambuk 80 kali, dan ditolak kesaksiannya seumur hidup. Hifdhu an-Nasl (terjaganya keturunan), dengan larangan zina, wajibnya menikah untuk memenuhi naluri seksual, sanksi keras bagi pelakunya, dengan cambuk atau rajam sampai mati. Hifdhu ad-Din (terjaganya agama), terwujud dengan larangan murtad, dan sanksi hukum bunuh bagi yang murtad. Semua ini contoh kemaslahatan vital yang dibituhkan manusia

Semua kemaslahatan itu bisa diwujudkan dengan sempurna, jika pintu pelanggarannya ditutup. Ini adalah Kemaslahatan Takmiliyah. Misalnya, zina dilarang, maka pintunya harus ditutup. Video porno, ikhtilath, pacaran, membuka aurat, memandang lawan jenis dengan syahwat, dan sebagainya harus dilarang. Kalau tidak, maka kemaslahatan vital itu tak akan terwujud

Selain kemaslahatan Takmiliyah, ada kemaslahatan Hajiyah dan Tahsiniyah.


Kemaslahatan Islam yang Dibutuhkan Manusia

Sebagai agama dan sistem yang sangat ideal dan sempurna, Islam memang luar biasa. Tak hanya menjaga jiwa, harta, akal, kehormatan, keturunan, agama dan negara, Islam juga memastikan semua bentuk pelanggaran ke sana ditutup rapat-rapat

Kemaslahatan yang pertama disebut Maslahat Dharuriyah. Sedangkan yang kedua disebut Maslahat Takmiliyah

Tak hanya itu, di sana ada kemaslahatan lain, yaitu Maslahat Hajiyah. Maslahat yang dibutuhkan manusia. Misalnya, Islam menetapkan hukum asal (azimah), shalat 4 rakaat, tidak dijamak, diqashar, harus berdiri, tidak boleh duduk. Dalam kondisi bepergian jauh, misalnya antar negara, dengan jarak tempuh 10-12 jam misalnya, shalat dengan cara normal sulit dikerjakan. Maka, Islam memberi rukhshah. Boleh shalat 2 rakaat, bagi yang asalnya 4. Boleh dijamak, diqashar, sambil duduk, bahkan dengan tayamum, misalnya. Semua ini merupakan maslahat yang dibutuhkan manusia dalam kondisi tertentu

Islam juga mengajarkan bersuci, sebelum berwudhu, dengan mencuci tangan, berkumur dan istintsaq. Berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil. Mandi untuk menghilangkan hadas besar. Ketika kencing, tidak boleh di lubang, atau di dalam air yang diam, tidak mengalir. Bersuci harus dengan air mutlak, tidak boleh dengan air musta'mal, mutanajis atau air yang suci tapi tidak mensucikan. Seperti Coca Cola, Fanta, Sprite, Kopi, Teh Botol dan sebagainya. Semuanya ini disebut Maslahat Tahsiniyyah.

Termasuk adab, akhlak dan sopan santun dalam berperilaku, bisa disebut Maslahat Tahsiniyyah. Maslahat yang terkait dengan keindahan dan kebaikan hidup manusia

Semua bentuk kemaslahatan tadi mengambarkan wajah Islam sebagai rahmat bagi alam semeseta.[]

Oleh: KH. Hafidz Abdurrahman, M.A
Khadim Syaraful Haramain
Sumber: https://t.me/tsaqofah_id

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Hidup dengan hanya mengikuti Hukum Alam ciptaan Allah di dunia ini sebenarnya manusia dan jin bisa hidup layak/mendapatkan banyak kemaslahatan, tapi kalau manusia dan jin tidak ada yang mengikuti Hukum Agama Allah di dunia ini berarti waktunya kiamat.

    BalasHapus