(Mengenang Peristiwa World Trade Center, 11 September 2001)
Gedung WTC di Washington disiapkan
Di setiap lantainya bom dipasangkan
Tak masuk kerja warga Yahudi hari itu diperintahkan
Karena sebuah drama akan ditunjukkan
Tanggal 11/9, lakon sandiwara pun dipertontonkan
Dua kapal terbang boeing diterbangkan
Ke gedung kembar tertinggi di dunia itu ditabrakkan
Gedung kokoh berkerangka baja itu harusnya tak berantakkan
Tak runtuh oleh hantaman hanya dua pesawat terbang
Karena ukurannya pun jauh tak seimbang
Tapi keruntuhan harus diperlihatkan
Untuk itulah bom-bom di setiap lantai dicanangkan,
Maka, runtuhnya pun bukan tergulingkan
Tapi seperti kain sarung, "bruuk ..." jatuh ke bawah lepas dari tangan
Para ahli fisika yang meneliti pun berkesimpulan:
"Ah, ini hanya permainan!"
Tapi dunia harus digemparkan
Bahwa Barat diserang kaum teroris Islam
Al-Qaida pimpinan Osama bin Laden pun diresmikan
200 ribu lebih warga Amerika menjadi korban
Simpati dunia pun berdatangan
Berhasillah dan punya alasan
Dunia pun mengutuk Islam
Mereka kaum teroris barbarian
Perlawanan pada kebiadaban harus ditunjukkan
Sandiwara babak kedua harus diskenariokan
Dinamakan sebagai "Aksi Pembalasan"
Judulnya, "Dimana Osama disembunyikan?"
Dipilihlah Irak, pada negara itu dituduhkan
Dijamin umat Islam tak akan berani melawan
Karena mereka senang bertengkaran dan sibuk saling menyalahkan
Dan yang paling membuat senang bukan kepalang
Mereka sudah tak ada lagi rasa persatuan!
Media adalah andalan
Karena kemampuannya membentuk opini dan pikiran
Dibuatlah Saddam Hussein sebagai tukang melawan
Irak diserang dan Baghdad dihancurkan
Dibuat opini disitu rudal Scud dibuat dan disembunyikan
Kedaulatan Irak diruntuhkan dan infrastrukturnya diluluh-lantakkan
Tak apa bahwa rudal Scud yang menjadi alasan penghancuran
Ternyata tak pernah ditemukan
Lha, semuanya kan hanya permainan
Afghanistan pun harus diserang dan ditaklukkan
Karena disitu ada Taliban
Permusuhan pada mereka dicanangkan
Digiring agar umat Islam memberikan kebencian
Bahwa Taliban sangat membahayakan
Bagi demokrasi dan perdamaian
Terorisme pun dibikinkan
Emosi umat Islam dimanfaatkan
Anak-anak muda Muslim yang bersemangat tersalurkan
Dibikinkan alat dan jalan perjuangan
Seolah Islam yang mereka perjuangkan
Jadi mudahlah ditangkap siapa saja yang membahayakan
Pada kita punya kepentingan
Dibuat kesan kaum teroris dekat dengan Islam
Walaupun semua tahu Islam sesungguhnya agama perdamaian
Dan semua tahu di setiap agama apapun ada kelompok sempalan
Dibangun pikiran bahwa Islam anti perdamaian
Bahkan dikesankan, banyak ajaran Islam yang mendorong kekerasan
Tapi tidak langsung mereka yang katakan
Tapi dari orang Islam sendiri, para sarjana
Muslim yang merasa tercerahkan
Dan pancing terus agar Islam radikal bermunculan
Buat agar mereka jadi objek kutukan
Sehingga sesama mereka terus bermusuhan
Islam moderat pun diciptakan
Semangat jihad harus dijauhkan
Sebagaimana oleh para Nabinya dulu ditumbuhkan
Agama dan politik harus dipisahkan
"Amar makruf nahyi munkar," nahyi munkarnya hilangkan
Cukup "amar makruf"-nya saja yang diusahakan
Sehingga kekuatan Islam terlemahkan
Sisi kuatnya tak lagi membahayakan
Pada ideologi yang kini dominan
Karena disitu ada kepentingan
Yang penting juga adalah dibikinkan faham
Yang smooth, tak terasakan dan terasa nyaman
Islam moderat sudah berhasil diciptakan
Seolah Islam versi itulah yang paling baik dan menjadi kebenaran
Ada juga yang lain, Islam liberal adalah andalan
Karena mereka tetap Islam, tapi ruhnya sudah tak kelihatan
Buatlah mereka sebagai anak kesayangan
Yang akan membela tuannya habis-habisan
Caranya? Mudah dan transparan
Uang dan fasilitas berikan
Jangan kasih langsung tapi melalui program pendidikan
Undang kesini agar sekolah mereka ditinggikan
Hidup enak harus mereka rasakan
Jauhkan mereka dari kesulitan dan penderitaan
Bikin mereka senang sampai benar-benar merasa nyaman
Objektivitas ilmu pertuhankan agar tampak elegan
Walau sebenarnya dibalik itu ada tujuan
Jadikan beasiswa sebagai impian
Secara psikologis dan di bawah sadar mereka akan merasa berhutang
Jangan sampai tersadarkan bahwa uang itu dari alam mereka sendiri
Yang dikuras dan dipindahkan
Tetapi, Islam masih saja kuat dan sulit dikalahkan
Ratusan tahun diperjuangkan untuk kita lemahkan
Kurang ajarnya, malah Eropa dan Amerika kini jadi garapan
Ratusan ribu di Barat setiap tahun masuk Islam
Bagaikan virus ia menyebar kemana-mana tak tertahankan
Ke masyarakat, kampus-kampus, perusahaan dan lembaga pemerintahan
Apalagi yang harus dilakukan?
Menghantam langsung bukanlah jalan
Selalu berujung pada kegagalan
Kita buat saja kelompok ekstrem-radikal dari dalam
Terorisme yang lain yang akan banyak menerima kutukan
Namakanlah ISIS, Islamnya kita tunjukkan
Pemimpinnya kita siapkan dan latihkan
Tak apa-apa orang tahu bahwa itu hanya ciptaan
Tetap saja, orang Islam akan menganggap itu beneran
Bukankah hasilnya mengejutkan?
Tapi kita mengakui tetap berat melawan Islam
Lelah kita terus-terusan mempertahankan dominasi, hegemoni dan kekuasaan
Barat sekarang sedang disimpang jalan
Peradaban kita sedang dalam senjakala perputaran
Dan yang membuat kita resah bukan kepalang
Adalah ucapan para pemikir dunia yang kita kutipkan.
Leo Tolstoy (1828-1910) mengatakan: "Islam akan menguasai dunia suatu saat nanti, sebab ia menggabungkan antara hikmah dan ilmu pengetahuan."
Albert Einstein (1879-1955) pun mengatakan: "Dalam Islam ada kekuatan dan hikmah yang akan membawa kepada kedamaian."
Juga, Gustaf Lebon (1841-1931) mengatakan: "Islam adalah agama satu-satunya yang berbicara tentang perdamaian dan perbaikan serta ajakan kepada orang-orang Nasrani untuk menghargai keimanan yang membawa kebaikan."
Tampaknya kita harus menerima
bila tak lama lagi umat Muslim
yang akan mengambil alih supremasi peradaban karena memang agama mereka adalah agama Tuhan yang mengutamakan kepasrahan dan misinya mengutamakan perdamaian yang mereka sebut "rahmat bagi sekalian alam."***
Oleh: Moeflich H. Hart
(Bandung, September 2017)
0 Komentar