Dakwah Membuat Hidup Lebih Bahagia



Berdakwah bermakna menyeru manusia agar mengambil Islam sebagai agama. Kemudian menjadikan syari'at Islam sebagai aturan dalam berkehidupan. Intinya mengajak orang lain agar menjadikan Islam sebagai ideologi.

Sehingga berdakwah haruslah menjadikan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai hujjah. Mengajak manusia paham jati dirinya sebagai hamba Sang Khaliq dan Mudabbir. Bertujuan hidup semata menggapai ridho Allah SWT. Agar manusia bahagia di dunia dan di akhirat sana.

Namun, sebagian muslim menganggap dakwah adalah akitivitas pilihan saja. Pilihan bagi orang-orang yang bergelar ustadz, ustadzah, kyai, Syaikh atau haji dan Hajah.

Padahal, tahukah kita bahwa dakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim yang mukallaf. Sebagaimana halnya Allah SWT mewajibkan sholat, zakat, puasa, haji, birrul walidain serta amalan wajib lainnya. 

Dalam sebuah hadits Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam memerintahkan setiap muslim untuk berdakwah menghilangkan kemungkaran sesuai dengan kemampuannya;

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ , فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ , وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإيمَانِ

“Barangsiapa diantara kalian yang melihat kemunkaran, hendaknya dia merubah dengan tangannya, kalau tidak bisa hendaknya merubah dengan lisannya, kalau tidak bisa maka dengan hatinya, dan yang demikian adalah selemah-lemahnya iman."( HR.Muslim)

Sebagai amalan yang berstatus fardhu 'ain. Maka setiap muslim, baik laki-laki maupun wanita, tua muda, miskin ataupun kaya wajib melakukan aktifitas dakwah sesuai kemampuannya. 

Berdakwah adalah tugas mulia dalam pandangan Allah Subhanahu Wata’ala, sehingga dengan dakwah tersebut Allah menyematkan predikat khoiru ummah (sebaik-baik umat) kepada umat Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassallam.

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ … ﴿١١٠﴾

“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS: Ali Imron 110)

Ayat ini memahamkan kita akan dua hal.  pertama, mulianya umat Islam adalah dengan dakwah. Kedua, tegak dan eksisnya peradaban  umat Islam adalah dengan menjalankan konsep amar ma’ruf nahi munkar.

Saat aktifitas dakwah ini ditinggalkan maka akibat yang jelas adalah merebaknya berbagai kema'siyatan. Umat Islam tidak lagi menjadi umat terbaik. Peradaban Islam hilang dalam kancah kehidupan. Umat Islam tidak lagi menjadi pemimpin di dunia. Bahkan Allah SWT akan menimpakan azabnya. Ketika itu do'a-do'a tak akan lagi diijabah. Rosulullah SAW berdabda:

"Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya. Kamu harus melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. Atau jika tidak, Allah bisa segera menimpakan azab dari sisi-Nya dan ketika kamu berdo’a tidak dikabulkan-Nya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Maka, melakukan aktifitas dakwah adalah sebuah keniscayaan bagi setiap manusia yang beriman.

Dakwah Membuat Hidup Bahagia

Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang memiliki fitrah. Fitrah menghamba pada sang Pencipta sebagai perwujudan gharizah tadayun (naluri beragama). Sehingga kehidupan manusia tidak akan sia-sia. Bahkan akan mendapatkan kebahagiaan sejati di Syurga. Begitupun dakwah akan membuat manusia kembali pada fitrahnya.

Dengan berdakwah, seorang muslim menjadi peduli dengan sesama. Peka tehadap kesulitan orang lain. Berusaha simpati dan empati atas penderitaan saudaranya. Serta berusaha mencari akar dari setiap masalah. Kemudian mempelajari Islam untuk menyampaikan solusinya.

Berdakwah pula yang menjadikan hidup seorang muslim giat mencari ilmu dan tsaqofah. Dinamis dan penuh gairah. Mencari cara dan sarana yang tepat dalam berdakwah. Menapaki metode dakwah Baginda Rosulullah. Mengevaluasi setiap langkah agar ikhlas tetap di dada. 

Berdakwah membuat setiap pengorbanan pikiran, perasaan, tenaga, waktu, harta bahkan nyawa bernilai di sisi Allah SWT. Menjadikan segala dunia yang dititipkan sebagai sarana dalam menyampaikan Risalah yang Nabi wariskan.

Kebahagiaan berdakwah adalah dikala semakin banyak saudara yang merapat dalam satu barisan yang sama. Opini Islam menjadi trending di dunia nyata dan Maya. Kesadaran umat akan pentingnya kembali kepada Islam Kaffah semakin nyata. Sehingga umat menyerahkan kekuasaan kepada penerapan Islam dalam naungan khilafah.

Maka, saat ia berdakwah berarti ia telah mengabdikan diri untuk agama Illahi Robbi. Allah SWT memberikan kemuliaan bagi orang yang menolong agamanya. Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Muhammad ayat 7.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."

Pertolongan Allah SWT adalah kunci kebahagiaan dunia dan akhirat. Dan kemenaangan sejati bagi pengemban dakwah adalah saat-saat Allah SWT meneguhkan kedudukannya di sisiNya. Saat dipertemukan bersama Baginda Nabi SAW kelak di telaga Kautsar di Syurga. Saat itulah para pengemban dakwah berbahagia karena memiliki hujjah. Wahai kekasih Allah SWT  sesungguhnya kami telah menyampaikan risalahmu dan meyakini janjiNya. Itulah kebahagiaan yang tiada Tara bagi pengemban dakwah. Wallahu a'lam bi ash-showab.[]

Oleh: Najah Ummu Salamah
Forum Peduli Generasi dan Peradaban

Posting Komentar

0 Komentar