Agar Gawai Bernilai Surga


Pandemi covid-19 membuat dunia semakin berada dalam genggaman, masa karantina meniscayakan setiap orang melakukan aktivitasnya #dirumah saja, maka gawai menjadi pilihan satu-satunya yang digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan hidup dari mulai bekerja, belanja, belajar bahkan untuk bersantai pun gawai pilihannya.

Untuk mencegah penularan virus covid-19, maka sosial distancing yang dilakukan para pelaku bisnis dan pekerja kantoran juga sektor pemerintahan adalah dengan cara mengadakan pertemuan-pertemuan bisnis atau rapat-rapat kerja melalui daring, sehingga penggunaan gawai mengalami peningkatan yang signifikan.

Penggunaan aplikasi telekonferensi di Indonesia meningkat signifikan mencapai 693 persen. Uji coba terbatas yang dilakukan operator telekomunikasi seluler 3 terhadap empat aplikasi telekonferensi yang paling banyak digunakan di Indonesia yakni; Zoom Cloud Meeting; Google Hangouts; Skype; dan WebEx menyatakan Indonesia harus memiliki koneksi internet yang stabil jika menerapkan work from home. (cyberthreat.id, 01/07/2020)

Sektor pendidikan tidak jauh berbeda, yaitu dengan penerapan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) menuntut para guru memberikan materi dan tugas pembelajaran secara online, sehingga siswa siswi pun harus menggunakan gawai dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

Dalam keterangan yang diterima, Direktur Telkomsel Setyanto Hantoro menyebut, lonjakan trafik komunikasi internet didominasi oleh pemakaian aplikasi belajar online (e-learning) yang meningkat 5.404 persen (liputan6.com, 07/07/2020). 

Bahkan para ibu-ibu rumah tangga tidak mau ketinggalan juga, mereka menggunakan gawai untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga sehari-hari, selain karena kendala waktu dan jarak, membeli secara online lebih dirasa aman di masa karantina. karena tidak perlu bertemu banyak orang, tidak perlu mengantre lama, dan tidak perlu menghabiskan banyak waktu di luar. Berbelanja secara online bisa memperkecil risiko penularan. 

Jadi, banyak orang yang beralih belanja secara online. Selain mereka merasakan manfaatnya, mereka juga tidak memiliki pilihan lain yang lebih baik. Barang yang menjadi kebutuhan didapat dan di saat bersamaan tetap bisa menjaga diri agar tidak keluar rumah.

Dalam siaran pers, Senin (13/4), ADA mencatat penggunaan aplikasi belanja online melonjak hingga 300% ketika social distancing diterapkan, demi menanggulangi penyebaran virus corona atau Covid-19 (katadata.co.id, 13/04/2020)

Selain untuk bekerja, belajar, dan belanja. Aktivitas gawai lainnya yang disukai semua kalangan dan semua usia dari anak-anak hingga lansia adalah bermain games. Aktivitas ini turut menyumbang daftar tingginya penggunaan gawai dimasa pandemi. Gim online turut menyumbang kenaikan trafik data Telkomsel karena penggunaannya naik 34 persen dibandingkan hari biasanya. Platform Dunia Games meningkat 56 persen dibandingkan periode sama bulan lalu (liputan6.com, 07/07/2020). 
Sebelum pandemi gawai telah mencuri perhatian anak dari orangtuanya dan orangtua dari anaknya, gawai mampu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat, gawai sudah mendominasi setiap aktivitas baik dirumah, dikantor, maupun di tempat-tempat umum lainnya, gawai telah melenakan dan menyita perhatian bahkan sampai memakan korban akibat terlalu sering bermain gawai

RSJD dr Arif Zainudin Solo, Jawa Tengah, mencatat adanya kenaikan signifikan jumlah pasien kecanduan ponsel. Bahkan dalam tiga bulan terakhir sudah ada 35 pasien kecanduan ponsel yang berobat ke RSJD Solo (Republika.co.id, 03/11/2020). 

Kini, Sudah bukan zamannya orang tua melarang anaknya untuk menggunakan gawai atau guru melarang siswanya untuk mengoperasikan gawai. Sekarang zamannya new normal terutama untuk generasi milenial. Pilihannya adalah manfaatkan sebaik mungkin sebagai ladang dakwah dan tempat bekerja atau diam dan tunggu kerusakan generasi masa depan.

Karena sejatinya gawai hanyalah sebuah alat buatan manusia yang mengikuti perkembangan teknologi dan komunikasi dari zaman ke zaman, sebagaimana hal nya pisau, jiia digunakan oleh seorang koki maka pisau akan sangat bermanfaat dan sangat dibutuhkan dalam mengolah makanan menjadi lebih menarik dan menggugah selera orang yang memakannya. Sedangkan jika pisau tersebut digunakan oleh orang yang memiliki penyakit dihatinya seperti dendam dan iri hati bisa jadi pisau ditangannya dapat menyebabkan kematian seseorang.

Demikian juga gawai hukum menggunakannya adalah mubah. Tetapi bisa menjadi haram jika gawai didapatkan dengan cara mencuri atau jika gawai digunakan untuk melakukan perbuatan yang diharamkan dalam Islam, seperti menipu, jual beli narkoba, pornografi dan porno aksi dsb. Gawai akan menjadi makruh jika menyebabkan seseorang menjadi lalai dan lupa waktu. 

Disamping itu gawai dapat mendatangkan pahala bahkan wajib hukumnya menggunakan gawai dimasa pandemi seperti sekarang ini jika digunakan sebagai sarana dakwah, kajian ilmu, dan amar ma’ruf nahi munkar serta aktivitas bermanfaat lainnya seperti yang telah disebutkan di awal pembahasan. Semoga kita menjadi manusia yang cerdas dan dapat memanfaatkan fasilitas yang ada untuk kemaslahatan umat dan dalam rangka beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala karena setiap amal perbuatan sekecil apapun tidak akan luput dari hisab-Nya. Wallahu a’lam.[]


Oleh Elif Fitriah Mas'ud, S.Hs
Praktisi Pendidikan

Posting Komentar

0 Komentar