Kita Al Khansa’ Masa Depan

Khansa’ binti ‘Amr bin Asy-Syarid As-Sulamiyyah namanya, seorang shahabiyah yang mulia, dikenang sebagai Sang Pemilik Kesabaran yang Indah. Dia lah ibunda para mujahid. Tinta emas sejarah mencatat keempat putranya menjemput syahid dalam Perang Qadisiyyah.

Wahai muslimah, resapilah nasehat indahnya kepada keempat putranya ini, nasehat yang dipegang teguh oleh putra-putranya hingga menjemput syahid, cita-cita termulia menuju negeri keabadian. 

Diriwayatkan dari Az-Zubair bin Bakkar, dari Abi Wajzah, dari ayahnya, dia berkata, “Sesungguhnya, Al-Khansa’ menyaksikan Perang Qadisiyyah dan dia memiliki empat orang anak laki-laki. Maka dia berkata kepada mereka pada permulaan malam, “Wahai anak-anakku, sesungguhnya kalian memeluk Islam dan berhijrah atas pilihan hati kalian sendiri. Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya kalian adalah keturunan dari lelaki yang sama, sebagaimana kalian pun keturunan dari wanita yang sama. Aku tidak pernah mengkhianati ayah kalian, juga tidak pernah mencemarkan nama baik paman kalian, juga tidak pernah menjelek-jelekkan gris keturunan kalian, juga tidak pernah menodai nsab kalian. Sungguh, kalian semua mengetahui betapa besarnya pahala yang telah Allah siapkan untuk kaum muslimin dalam memerangi orang-orang kafir. Ketahuilah, sesungguhnya negeri akhirat yang kekal lebih baik daripada dunia yang fana ini.
Karena Allah Swt berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siap (di perbatasan negerimu} dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” {Ali ‘Imran: 200)
Maka jika Allah menghendaki kalian dalam keadaan selamat pada esok pagi, maka pergilah kalian untuk memerangi musuh kalian dengan penuh persiapan. Demi Allah, Dia akan menjadikan musuh-musuhNya selalu mengalami kekalahan. Apabila kalian melihat peperangan telah berlangsung sengit, telah berkobar dengan hebat, dan telah berselimut api di seluruh penjurunya, maka bersegeralah kalian memasuki medan perang dan bertempurlah bersama pemimpin kalian demi kehormatan pasukan. Raihlah ghanimah dan kehormatan di negeri keabadian dan kemuliaan’.”

Siapkah kita mengobarkan semangat ini kelak di dada-dada anak-anak kita? Hingga nasehat itu mampu menelusup ke dalam sanubarinya menjadi penyemangat berkobarnya api jihad di dadanya. Mengantarkan mereka pada kemuliaan di negeri keabadian tanpa rasa takut bergeming dihadapan musuh-musuh Allah.

Engkau, aku, kita adalah Al Khansa’ masa depan, keyakinan akan janji tegaknya kembali Khilafah tidak bisa tidak harus membuat kita para muslimah bersiap siaga di benteng pertahanan. Potensi sebagai madrasah pertama bagi putra-putrinya harus mampu menciptakan mereka menjadi generasi mujahid mujahidah masa depan.

Persiapkan mereka menjadi ulama dan pejuang yang tanpa takut menjemput syahid, yang akan berdiri tegak besama khalifah sang perisai umat. Melawan musuh yang berdiri congkak dengan kedzalimannya.

Generasi itu dimulai dari engkau, aku, kita. Yakinlah kita lah Al Khansa’ masa depan. Kita senjata yang dilupakan, kejeniusan yang diabaikan. Ketahuilah bahwa kunci generasi ada pada para ibu. Lihatlah kisah Kan’an, anak Nuh as Sang Nabi namun durhaka karena memiliki ibu yang durhaka pada Rabb-nya. Lihatlah Musa as, menjadi seorang nabi yang taat pada Rabb-nya memiliki ibu yang begitu sabar dalam bertawakal kepada Rabbnya ditengah keganasan kekejaman Fir’aun. Bagaiman Ismail tumbuh dengan kesabaran dalam ketaatan tunduk pada perintah Rabbnya, sebagaimana kesabaran ketundukan dan ketawakalan Siti Hajar yang ditinggal Nabi Ibrahim as sendiri dalam tanah lapang tak bertuan.

Ibu adalah penentu, dan itu dimulai dari engkau, aku, kita. Kita lah Al Khansa’ masa depan itu. Allahu Akbar…!!!

Oleh Dewi Srimurtiningsih, Analis Mutiara Umat

Posting Komentar

0 Komentar