Memahami Makna Rezeki Menurut Al Quran


Dalam suatu pengajian ada peserta yang bertanya: Mengapa seseorang yang tidak pernah sholat, tetapi dia mendapatkan rezeki yang lebih baik daripada orang yang rajin sholat?

Untuk menjawab pertanyaan ini, maka kita perlu memahami makna rezeki secara benar. Seseorang yang tidak pernah sholat yang mendapatkan limpahan rezeki seperti itu bukanlah suatu tanda kemuliaan, namun itu adalah istidraj. Istidraj artinya suatu jebakan berupa kelapangan rezeki padahal yang diberi dalam keadaan terus menerus bermaksiat pada Allah.

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir ra, Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ

“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” 

(HR. Ahmad 4: 145).

Allah SWT berfirman:

فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ اَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ  ۗ  حَتّٰۤى اِذَا فَرِحُوْا بِمَاۤ اُوْتُوْۤا اَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً فَاِذَا هُمْ  مُّبْلِسُوْنَ

"Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa."

(QS. Al-An'am 6: Ayat 44)

Dalam Tafsir Al Jalalain (hal. 141) disebutkan, “Ketika mereka meninggalkan peringatan yang diberikan pada mereka, tidak mau mengindahkan peringatan tersebut, Allah buka pada mereka segala pintu nikmat sebagai bentuk istidraj pada mereka. Sampai mereka berbangga akan hal itu dengan sombongnya. Kemudian kami siksa mereka dengan tiba-tiba. Lantas mereka pun terdiam dari segala kebaikan.”

Syaikh As Sa’di menyatakan, “Ketika mereka melupakan peringatan Allah yang diberikan pada mereka, maka dibukakanlah berbagi pintu dunia dan kelezatannya, mereka pun lalai. Sampai mereka bergembira dengan apa yang diberikan pada mereka, akhirnya Allah menyiksa mereka dengan tiba-tiba. Mereka pun berputus asa dari berbagai kebaikan. Seperti itu lebih berat siksanya. Mereka terbuai, lalai, dan tenang dengan keadaan dunia mereka. Namun itu sebenarnya lebih berat hukumannya dan jadi musibah yang besar.” (Tafsir As Sa’di, hal. 260).

Pengertian rezeki menurut KBBI adalah segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan yang diberikan oleh Tuhan berupa makanan sehari-hari atau nafkah. Rezeki juga diartikan penghidupan, pendapatan atau uang dan sebagainya untuk memelihara kehidupan, keuntungan, dan kesempatan mendapat makan. 

Pertanyaan peserta pengajian ini hampir sama dengan yang diungkapkan oleh Imam al-Ghazali di dalam kitabnya Ihya' Ulumuddin. Beliau menuliskan bahwa pada suatu hari datanglah seorang yang telah kehilangan semangat kepada seorang hakim. Lantas dia menanyakan tentang mengapa ada seorang yang bodoh tetapi mendapat rezeki yang layak. Sedangkan, di sisi lain, ada seorang yang mempunyai otak cemerlang tetapi tidak mendapat rezeki yang layak.

Mendengar pertanyaan itu, sang hakim menjawab, "Jika setiap orang yang mempunyai otak cemerlang mendapat rezeki yang layak, dan setiap orang yang bodoh tidak mendapat rezeki yang layak, maka akan timbul sebuah asumsi bahwa seorang yang mempunyai otak cemerlang dapat memberikan rezeki kepada temannya. Akibatnya, setelah orang lain tahu dan berpandangan bahwa yang dapat memberi rezeki itu adalah temannya sendiri, maka tidak ada artinya usaha yang mereka lakukan untuk mendapat rezeki tersebut."

Rezeki merupakan salah satu rahasia Allah dari tiga hal lainnya, yaitu umur, jodoh, dan kematian. Ia tidak dapat dikalkulasi berdasarkan nalar manusia. Semua rezeki yang ada itu berasal dari Allah. Allah bersifat ar-Razzaq yang artinya Maha Pemberi Rezeki. Allah memberikan rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Allah SWT juga yang menjamin rezeki setiap makhluk-Nya. Setiap manusia yang terlahir ke dunia sudah dilengkapi dengan rezekinya masing-masing. Oleh sebab itu, seharusnya kita tidak perlu cemas mengenai rezeki. Persoalan rezeki telah diatur oleh Allah SWT. 

Rezeki bukan hanya sekedar berupa uang, makanan dan kesehatan. Masih banyak rezeki dari Allah SWT yang diberikan kepada makhlukNya. Berikut ini ada beberapa sebab datangnya rezeki menurut Alquran yang perlu kita ketahui.

1. Rezeki yang Telah Dijamin

Rezeki yang dijamin Allah SWT ialah berupa segala kebutuhan yang menjadi penyebab kekuatan tegaknya tubuh, tanpa sebab yang lain. Allah akan memberikan kesehatan, makan, dan minum untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini. 

Allah SWT berfirman:

وَمَا مِنْ دَاۤ بَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَ يَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ  كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

"Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)."

(QS. Hud 11: Ayat 6)

2. Rezeki Karena Usaha

Allah akan memberikan rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakan hambanya. Jika kerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih sungguh-sungguh, ia akan mendapat lebih banyak. Tidak pandang apakah dia itu seorang Muslim ataupun kafir.

Allah SWT berfirman:

وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰى 

"Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,"

(QS. An-Najm 53: Ayat 39)

3. Rezeki Karena Bersyukur

Rezeki yang kita peroleh dari usaha yang telah kita lakukan baik itu kecil maupun besar harus senantiasa kita syukuri, karena dibalik ungkapan syukur itulah Allah hadirkan sumber rezeki manusia. Berterima kasih kepada Allah maka Dia akan menambah rezeki kita. Jika kita bersyukur maka Allah akan menyayangi kita.

Allah SWT berfirman:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ  لَاَزِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."

(QS. Ibrahim 14: Ayat 7)

4. Rezeki Karena Bertakwa

Ini adalah rezeki yang Allah datangkan dari mana saja yang Dia kehendaki (tak terduga). Rezeki ini tentu tidak didapat oleh semua orang, namun hanya bagi mereka yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, bertaqwa kepada-Nya dan selalu berusaha menjadi hamba-Nya yang taat. 

Allah SWT berfirman:

وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

"Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. 

(QS. At-Talaq 65: Ayat 2-3)

5. Rezeki Karena Istighfar

Salah satu sebab sulitnya rezeki datang kepada manusia adalah banyaknya dosa yang dilakukan oleh manusia. Melalui istighfar, Allah akan mengampuni setiap dosa dan menurunkan hujan sebagai rezeki yang berkah. Allah akan memberikan rezeki yang berkah kepada mereka yang senantiasa memohon ampun kepada-Nya. 

Allah SWT berfirman:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ۗ  اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًا يُّرْسِلِ السَّمَآءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا

"Maka aku berkata (kepada mereka), Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,"

(QS. Nuh 71: Ayat 10 - 11)

6. Rezeki Karena Menikah

Menikah adalah salah satu sumber rezeki bagi manusia, dengan menikah manusia akan semakin dekat dengan rezeki yang berkah. Allah akan memberikan karunia-Nya kepada mereka yang menikah. Dengan kata lain orang yang menikah akan lebih kaya dari sebelumnya. 


Allah SWT berfirman:

وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَآئِكُمْ  ۗ  اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ   ۗ  وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui."

(QS. An-Nur 24: Ayat 32)

7. Rezeki Karena Anak

Anak merupakan sumber rezeki bagi manusia, semakin banyak anak, semakin banyak rezekinya. Anggapan sebagian orang bahwa anak hanya akan menambah beban hidup adalah anggapan yang salah. Allah yang akan memberi rezeki kepada semua ciptaan-Nya. 

Allah SWT berfirman:

وَلَا تَقْتُلُوْۤا اَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَاقٍ ۗ  نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ  وَاِيَّاكُمْ ۗ  اِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْاً كَبِيْرًا

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar."

(QS. Al-Isra' 17: Ayat 31)

8. Rezeki Karena Sedekah

Sumber rezeki yang terakhir adalah sedekah. Barangsiapa yang menyimpan rezekinya di jalan Allah, seperti bersedekah, berinfak, membantu orang lain, mengajari ilmu kepada orang yang bodoh dan sebagainya. Sesungguhnya Allah akan melipatgandakan rezeki tersebut dengan berkali-kali lipat.

 Allah SWT berfirman:

مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗۤ اَضْعَافًا کَثِيْرَةً   ۗ  وَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُطُ ۖ  وَ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

"Barang siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 245)

Itulah 8 sumber rezeki yang disebutkan di dalam Alquran. Lantas, bagaimana agar kita dimudahkan oleh Allah untuk mendapatkan rezeki yang berkah? Tentu kita harus yakin bahwa rezeki itu datangnya dari Allah. 

Hal yang bisa kita dilakukan adalah berdoa, berikhtiar, dan bertawakkal untuk mendapat rezeki itu. Terlepas nanti apakah rezeki yang kita peroleh banyak atau tidak, kita dikembalikan kepada Allah. Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita hanya mencoba untuk menemukan cara dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil. Ikhtiar itu bukan penyebab datangnya rezeki, tapi rezeki itu datangnya dari Allah. Untuk mendapat rezeki, maka kita harus berusaha dan menjemput rezeki itu. Karena rezeki berasal Allah maka kita harus mendekat kepadaNya. 

Seorang muslim yang memahami kewajiban sholat tentu akan melaksanakan kewajiban sholat itu dengan baik untuk lebih mendekatkan dirinya kepada Allah. Demikian juga kita sebagai pengemban dakwah yang memahami khilafah sebagai ajaran Islam sebagaimana ajaran shalat, puasa, zakat, haji, dan lainnya. Di samping kita juga memahami khilafah yang merupakan “tajul furudh" atau  mahkota kewajiban. Dimana tanpa khilafah, sebagian besar syariah Islam di bidang pendidikan, ekonomi, sosial, pemerintahan, politik dalam dan luar negeri, hukum dan peradilan, dan yang lainnya akan terabaikan karena tidak bisa dilaksanakan. Maka kita akan mengerahkan segala potensi terbaik yang kita miliki untuk melaksanakan kewajiban tersebut. Semoga kita senantiasa istiqomah di jalan dakwah, sehingga Allah akan melimpahkan rezeki yang berkah, kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Aamiin ya rabbal alamin.

Oleh: Achmad Mu'it
Analis Politik Islam

Posting Komentar

0 Komentar