Alun-Alun Kota, Mengalun Rindu Pada Nabi Muhammad SAW


Berbicara tentang alun-alun kota siapa yang tak mengenalnya. Alun-alun kota adalah simbol peradaban. Apabila ditelisik lebih dalam, tata kelola alun-alun kota mengingatkan kita pada warisan Nabi Muhammad Saw yaitu Khilafah Rosyidah yang pernah ditegakkan Nabi Muhammad Saw di Madinah.

Banyak kajian membahas bahwa tata alun-alun ini adalah peninggalan kuno kerajaan Islam. Ciri khas yang mengelilingi alun-alun adalah masjid, rutan(rumah tahanan), dan kantor pemerintahan. Hal ini merupakan saksi bisu bahwa Nusantara dahulu kalanya menjadi obyek dakwah kekuasaan Islam yang pernah berjaya.

Sungguh yang membuat kita terperangah merindu Nabi Muhammad Saw adalah adanya masjid di dekat alun-alun kota. Karena Nabi Muhammad Saw menjadikan masjid sebagai pusat peradaban Islam. Wajar saja, jika kita mendadak rindu dengan Nabi Muhammad Saw dan kembalinya peradaban Islam di muka bumi ini.

Bagaimana tidak? Manusia benar-benar berada di lembah dosa dan kehinaan ketika mereka meninggalkan syariat Islam sedikit demi sedikit. Hanya dengan Islam manusia bisa keluar dari lembah dosa tersebut.

Begitu halnya negeri yang kita cintai ini, bisa keluar dari lingkaran setan Kapitalisme liberal, jika mau menerapkan syariat Islam secara sempurna dan paripurna.

Berbagai kezaliman sistem Kapitalisme Liberal telah kita saksikan bersama. Dari kebijakan-kebijakan yang lebih menguntungkan Kapitalis dan merugikan rakyat. Tak hanya itu, banyak aturan yang ditetapkan yang bertentangan dengan Islam. Contohnya halalnya riba dan merajalelanya perzinaan. Tak ada jalan lain kecuali kembali ke Syariat Islam secara sempurna.

Inilah wujud kecintaan kita pada Baginda Nabi Muhammad Saw, yaitu dengan meneladani kepemimpinan beliau dengan menerapkan Islam dalam bingkai Khilafah. Ya, Khilafah adalah sistem warisan Nabi Saw yang mampu dijadikan wadah penerapan hukum Islam dari hulu hingga hilir.

Semoga kita semua mampu meneladani apa yang dibawa dan diajarkan Nabi Muhammad Saw, tanpa pilih kasih. Melainkan kita mengambil semuanya dengan keimanan yang mendalam, ketaatan, keikhlasan dan kesabaran.

Semoga pula kita bukan golongan orang-orang yang zalim karena membela kemunkaran dan mengabaikan kemakrufan. Doa Nabi Adam As yang cukup populer, marilah senantiasa kita lantunkan agar kita bukan termasuk bagian dari orang yang zalim.

"Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin“

Artinya : Ya Allah , kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.

Oleh: Ika Mawarningtyas
Analis Muslimah Voice

Posting Komentar

0 Komentar